Di era modern seperti saat ini militer
tidak lagi berperang secara fisik melalui angkat senjata. Dalam
berperang tidak lagi digunakan kompetensi ilmu fisika, kimia dan
teknologi informasi, tapi dalam perkembangnnya mulai menggunakan ilmu
psikologi.
“Dalam perkembangannya kini ilmu
psikologi mempunya peran dalam militer”, ujar Kapten Ariyanto, S. Psi,
alumni Psikologi UII pada Kolokium Aplikasi Psikologi dalam Militer di
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII, Kamis (26/9)
Kapten Ariyanto menjelaskan dalam dunia
militer, aplikasi ilmu psikologi dalam militer saat ini bukan hal yang
baru lagi. Psikologi umumnya dipakai sebagai penunjang dalam beberapa
bidang di antaranya Pembinaan Personil dengan memberikan ceramah
psikologi, Kesehatan, Inteligent, dan perang Psikologi (Psywar), Human
Enginering, dan Bantuan Tempur.
“Tujuannya demi membantu meningkatkan
daya guna unsur manusia sebagai suatu alat negara secara keseluruhan
dalam bidang keamanan dan pertahanan” tambahnya
Psikologi menurutnya juga dapat digunakan untuk rehabilitasi, misalnya membantu memulihkan prajurit akibat korban perang, selesai melaksanakan operasi, dan prajurit yang selesai menjalani hukuman.
Psikologi menurutnya juga dapat digunakan untuk rehabilitasi, misalnya membantu memulihkan prajurit akibat korban perang, selesai melaksanakan operasi, dan prajurit yang selesai menjalani hukuman.
Dalam pendidikan prajurit, Psikologi
juga digunakan untuk memantau dan melihat kondisi prajurit selama
mengikuti suatu pendidikan. Sementara di bidang kesehatan, ilmu
psikologi juga digunakan untuk memberikan bantuan pada psikiatri, dan
dalam segi preventif turut meningkatkan usaha-usaha hygiene mental
prajurit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar