KULINER-KULINER KHAS PACITAN
NASI LODO - Sensasi Nasi Uduk yang Gurih dan Ayam Panggang Bumbu Santan.
Sebelum
surfing ataupun bertualang menyusuri pantai dan gua di Pacitan, Anda
tentu membutuhkan asupan energi yang memadai. Nasi Lodo menjadi salah
satu pilihan. YogYES memilih sebuah warung bambu berwarna hijau di
Jalan WR Supratman untuk mencicipi makanan ini. Sambil duduk menunggu
pesanan, YogYES mencoba menebak seperti apa kira-kira makanan yang
dulunya merupakan hidangan khas kenduri di Jawa Timur ini.
Beberapa
saat menunggu akhirnya rasa penasaran terjawab juga. Nasi Lodo
disajikan bersama lalapan, sambal tomat, urap sayuran dan ayam masak
santan di atas piring bambu beralas daun pisang. Di sebuah mangkuk
tersaji pula kuah santan dengan cabai merah utuh. Yumm.., tampilannya
begitu menggoda selera.
Gurihnya
masakan ini langsung terasa sejak gigitan pertama. Ternyata nasi yang
disajikan adalah nasi uduk. Menggigit daging ayamnya, terasa ada
sesuatu yang berbeda dengan aroma yang khas. Ternyata ayam ini terlebih
dahulu dipanggang sebelum kemudian dimasak dalam kuah santan. Yang
dipergunakan pun harus ayam kampung. Siram daging ayam ini dengan kuah
santan untuk menambah rasa gurihnya. Masakan ini sama sekali tak terasa
pedas, karena cabai dimasukkan secara utuh ke dalam kuah. Bila Anda
penggemar rasa pedas, Anda tinggal memilih antara menggigit cabai merah
utuh ini atau menambahkan sambal tomat. Dilengkapi dengan secangkir
teh poci, nasi lodo terasa sangat pas sebagai menu sarapan pagi.
Anda
tak perlu khawatir dengan banyaknya santan yang digunakan dalam
hidangan ini. Memang santan mengandung lemak nabati jenuh yang dapat
meningkatkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) atau lebih
dikenal dengan kolesterol. Namun secangkir teh akan menetralisirnya.
Teh telah lama dikenal dengan kandungan antioksidan yang bisa membuat
pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Antioksidan flavonoid ini bisa mencegah oksidasi yang
menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Jadi Anda bisa menikmati
nasi lodo lezat ini dengan tenang, tanpa khawatir kadar kolesterol
naik.
NASI TIWUL BU GANDOS - Menikmati Nasi Singkong dan Sayur Ikan Hiu.
Sala
satu tempat untuk mendapatkan tiwul di Pacitan adalah Restoran Sari
Laut Bu Gandos. Terletak di Jalan Solo - Pacitan km 5, restoran ini
menawarkan menu nasi putih, nasi tiwul dan masakan sea food sederhana
yang lezat dengan harga murah. Yang menjadi primadona adalah perpaduan
nasi tiwul dengan sayur kalakan ikan hiu. Tunggu dulu, ikan hiu? Terus
terang YogYES sempat agak ragu untuk mencoba, namun kapan lagi ada
kesempatan merasakan sensasi perpaduan tiwul dengan daging ikan hiu?
Tiwul
yang berwarna kecoklatan terasa pera (tidak lembek), agak kenyal dan
sedikit manis. Awalnya singkong dikupas, dicuci, dan dikeringkan hingga
menjadi gaplek. Tepung gaplek kemudian diperciki sedikit air hingga
berbentuk butiran-butiran kecil, kemudian dikukus. Voila, jadilah nasi
tiwul yang memiliki rasa dan tekstur khas. Meski rendah kandungan
proteinnya, namun singkong memiliki kandungan glukosa dan kaya akan
kalori dan hidrat arang sehingga menjadi salah satu makanan sumber
tenaga.
Di
restoran Bu Gandos, tiwul disajikan bersama dengan sayur kalakan ikan
hiu. Potongan ikan dimasak dalam kuah santan yang pedas, mirip dengan mangut.
Siraman kuahnya membuat tekstur tiwul yang pera menjadi lebih mudah
ditelan. Jangan khawatir, Anda tidak sedang berpartisipasi dalam
pemusnahan hiu. Ikan yang dimasak bukanlah hiu yang sebenarnya
melainkan memiliki bentuk mirip ikan hiu. Bila suka, Anda juga bisa
menambahkan sambal terong atau lalapan lengkap dengan sambal mentahnya.
Tersedia juga berbagai jenis ikan goreng sebagai lauk. Hmmmm, rasanya
benar-benar mantap! Anda bisa menikmatinya sambil lesehan dengan
pemandangan yang menghadap langsung ke arah Pantai Teleng Ria yang
indah.
Kuliner khas Pacitan, selain nasi thiwulnya yang terkenal dan soto ayamnya yang lezat, juga masakan yang satu ini.
Kupat tahu dari Pacitan. Kupat tahu pacitan hampir sama dengan ketoprak di Jakarta
atau lontong tahu di daerah lainnya, seperti Gunung Kidul, Magelang,
maupun Tasik. Tetapi kupat tahu Pacitan tetap memiliki ilai selera
tersendiri yang patut untuk kita jadikan refereensi wisata kuliner
ketika di Pacitan. Bahkan, makanan kupat tahu ini menjadi makanan
kegemaran SBY saat pulang kampung ke Pacitan. Kupat tahu di pacitan
bahan – bahannya hampir mirip dengan kupat tahu di Gunung Kidul, ya
karena letaknya yang berdekatan, juga karean iklimnya yang hampir sama.
Yang membedakannya adalah pencampurannya yang menggunakan juruh
semacam cairan gula jawa yang rasanya manis agak asem ditambah cabe mentah dan bawang putih mentah ditambah garam, wah pasangan yang pas untuk ketupat dan tahu. Read the rest of this entry »
Tidak ada komentar:
Posting Komentar